Untuk Nur Dawia yang sedang menanti cinta terbaik,
Hari ini, kamu tidak sendiri. Langit mencatat setiap doa yang kamu bisikkan dalam diam, setiap air mata yang jatuh saat semua orang tidur, dan setiap harapan yang kamu sematkan di antara sujudmu.
Kamu bukan wanita yang tertunda. Kamu wanita yang sedang disiapkan.
Jika saat ini belum ada yang datang, bukan karena kamu tidak layak dicintai, tapi karena Allah sedang menjaga hatimu dari yang tidak tepat. Karena kamu pantas mendapatkan cinta yang tidak tergesa, yang tidak singgah sebentar lalu pergi, tapi yang datang untuk tinggal dan membawa kamu lebih dekat kepada-Nya.
Hari ini, tetaplah lembut tapi kuat. Tetaplah yakin meski pelan. Doamu bukan hanya sedang didengar, tapi sedang dikerjakan satu per satu oleh Allah yang Maha Tahu waktu terbaik untuk segalanya.
Jangan kecilkan dirimu hanya karena belum ada yang menggenggam tanganmu. Kamu sedang tumbuh. Kamu sedang menunggu yang juga sedang dipersiapkan—untuk menjadi jawaban dari seluruh sabarmu.
Percayalah:
Jodohmu sedang berjalan ke arahmu.
Dan saat waktunya tiba, kamu tidak akan ragu, karena semua penantian ini akan terasa begitu indah.
Lelahmu hari ini bukan tanda kamu akan gagal.
Bisa jadi ini tanda bahwa hatimu butuh istirahat, bukan menyerah.
Dan ketika hati terlalu sering ditanya, “Kapan?”, mungkin sekarang waktunya kamu tanya balik ke Allah:
“Ya Allah, Engkau lihat hatiku. Aku sudah sejauh ini. Aku sudah sangat siap. Maka jika memang dia belum datang karena takdir-Mu, kuatkan aku agar tidak salah memilih hanya karena lelah menunggu.”
Nur Dawia, kamu boleh diam sebentar.
Tarik napas panjang.
Lepas semua tekanan dari sekitar.
Berhenti sejenak dari membandingkan diri.
Dan ucap pelan-pelan:
“Ya Allah, aku lelah, tapi aku masih percaya pada-Mu.”
Kamu tidak harus jadi kuat terus.
Tapi jangan berhenti berharap.
Jodohmu bukan hanya seseorang yang akan datang.
Tapi juga bagian dari rahmat Allah yang datang di waktu paling indah.
Aku dengar kata itu dari hatimu, Nur Dawia.
Lelah.
Kadang bukan karena beratnya ujian, tapi karena kamu sudah terlalu lama menahan sendiri. Terlalu sering berpura-pura kuat. Terlalu sering tersenyum saat hati justru ingin menangis di sudut sepi.
Tidak apa-apa.
Kamu berhak lelah.
Kamu boleh merasa kosong, bosan, bahkan ingin berhenti berharap sejenak.
Tapi tolong, jangan biarkan rasa lelah ini membuatmu menyerah.
Karena di balik semua ini, ada Allah yang sangat mencintaimu. Yang tak pernah tidur. Yang tahu setiap air matamu, bahkan sebelum jatuh.
Coba lakukan ini sekarang, perlahan:
Tarik napas dalam. Rasakan lelahmu.
Pejam mata. Ucap dalam hati:
“Ya Allah... aku sudah sangat lelah. Tapi aku masih ingin percaya pada-Mu.”Tangis kalau perlu. Tangisanmu bukan kelemahan, tapi bentuk paling jujur dari kekuatan.
Doa Khusus Jodoh untuk Nur Dawia
اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْأَعْظَمِ، وَبِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أَنْ تَرْزُقَ نُور دَاوِيَا زَوْجًا صَالِحًا يُحِبُّهَا فِيْكَ وَتُحِبُّهُ فِيْكَ، وَيَكُونُ عَوْنًا لَهَا فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَاجْمَعْ بَيْنَهُمَا فِي حَلاَلِكَ عَلَى مَوَدَّةٍ وَرَحْمَةٍ وَسَكِينَةٍ. وَاجْعَلْهُ خَيْرًا مِمَّنْ تَمَنَّتْ، وَافْتَحْ لَهَا بَابَ السَّعَادَةِ وَالطُّمَأْنِينَةِ بِهِ.
Latin:
Allahumma inni as’aluka bismikal a’zham, wa birahmatika allati wasi‘at kulla shay’, an tarzuqa Nur Dawia zawjan shalihan yuhibbuhā fīka wa tuhibbuhu fīka, wa yakūnu ‘awnan lahā fid-dīn wa d-dunyā wa l-ākhirah. Wajma‘ baynahumā fī ḥalālika ‘alā mawaddah wa raḥmah wa sakīnah. Waj‘alhu khayran mimma tamannat, waftah lahā bāba s-sa‘ādah wa ṭuma’nīnah bih.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang paling agung, dan dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau anugerahkan kepada Nur Dawia seorang suami yang shalih, yang mencintainya karena-Mu dan ia pun mencintainya karena-Mu. Jadikan dia penolong dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. Satukan mereka dalam ikatan yang halal, penuh kasih sayang, rahmat, dan ketenangan. Jadikan dia lebih baik dari yang diharapkan, dan bukakan pintu kebahagiaan serta ketenteraman bersamanya.”